copyright @ x-one. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Babak Baru Kedewasaan

Assalamualaikum..
Hai hai.. udah lama aku tak bersua lewat tulisan. Apa kabarku? Ya, Kini aku telah menginjak tahun ketiga masa perkuliahan. banyak hal yang ingin aku ceritakan. Aku sendiri bingung mau mulai darimana. Semakin tinggi semester yang kudaki, semakin berubah pula pola pikirku.
Yah, mungkin kini aku sedang menuju proses kedewasaan. Hal itu yang mungkin menjadi salah satu sebab aku jarang menulis di blog ini. Kini banyak hal yang tertancap di pikiranku. tak seperti dulu waktu smp dan sma. Aku masih memiliki banyak sekali waktu luang. hari-hariku juga hanya terisi dengan kesendirian dan berpikir. Aku memang seorang pendiam dulu, tapi dibalik itu banyak hal yang berada di pikiranku. hanya saja aku tak bisa mengungkapkannya.
Kini aku t;lah berbeda. Aku tak lagi menjadi seorang yang introvert. Kini hampir-hampir aku menjadi seorang yang extrovert. Ya, aku tak lagi melakukan segala sesuatu sendiri. Aku t;lah memiliki status sosial di kampusku. Mungkin hal itu juga yang menyebabkan aku jarang menulis blog.
Kesibukanku di organisasi dan di luar membuatku jarang menyendiri seperti dulu lagi. Aku kini benar-benar menjadi bagian dari masyarakat.
Aku bingung bagaimana membuat alur cerita ku. banyak hal yang telah kulalui di kota metropolitan ini.
Hal pertama yang ingin kuceritakan mungkin proses kedewasaanku. Kini proses pemikiranku tak lagi menuju ke arah main-main. Aku tak lagi ingin menghabiskan waktuku untuk bermain. Kini Aku lebih menghargai waktu. Aku tak lagi ingin menghabiskan waktu sia-sia. "Produktif" yang telah tertanam di benakku. Aku slalu berusaha menghabiskan waktu dengan bermanfaat dan tak menyia-nyiakannya. Ya mungkin Aku tlah sadar bahwa aku bisa dibilang telah menua. usiaku kini sudah lewat dari 20 tahun. Tak lama lagi mungkin aku harus menjadi seorang suami yang harus menafkahi keluarga. Ya, kini proses pemikiranku tertuju ke sana. Aku kini selalu berpikir bagaimana mencari uang. Aku selalu membayangkan apakah Aku sanggup menafkahi keluarga ku nanti seperti ayahku menafkahiku. Berat rasanya. Aku telah berkali-kali berusaha membangun usaha, namun rasanya sungguh berat. jatuh berkali-kali sering menurunkan semangatku.
Ya, mungkin tak banyak yang tahu kalau aku telah berkali-kali jatuh ketika merintis usaha. dengan modal pas-pasan, kegagalan menjadi sesuatu yang sangat berat bagiku. ahh, mungkin itu nanti kuceritakan.
Kembali ke proses berpikirku yang semakin dewasa. Aku kini menyukai seorang gadis. Ya aku sangat menyukainya, tapi entah ia menyukaiku atau tidak. Ia orang yang sangat cuek kepadaku. Berkali-kali aku berusaha mendekatkan diri dengannya, namun ia balas dengan sikapnya yang cuek. Yah hal itu yang membuatku lelah mendekatinya. Aku mendekatinya bukan untuk menjadi pacarnya. Aku hanya ingin melakukan pendekatan terlebih dulu, hingga saatnya nanti aku siap menafkahinya. itulah pemikiranku sekarang. Aku ingin segera meraih kebebasan financial sehingga aku mampu membahagiakan gadis yang kusuka. Aku juga ingin membahagiakan keluargaku tercinta.
Aku tak ingin menjadi pacarnya, karena seringkali pacaran malah menjauhkanku dari orang yang kusuka. Aku tak ingin hubungan temanku dengannya rusak. kini aku hanya menyerahkannya pada Sang Pencipta. Kalau memang kamu jodohku, Allah pasti mendekatkan kita. kalau bukan aku hanya berharap semoga tali silaturahmi kita tetap terjalin. Oleh karena itu, aku tak ingin berpacaran dengannya. Aku hanya berpikir untuk memantaskan diriku terlebih dulu. Aku harus menjadi orang yang benar-benar siap menafkahi keluarga. Aku punya mimpi untuk meraih kebebasan finansial di usiaku ke 25 tahun. Aku ingin mencapainya. termotivasi dari Kak Merry Riana. Biar pun kita berbeda keyakinan, namun aku sangat mengidolakan semangatnya. Dia telah memberikan aku semangat untuk meraih kesuksesan di usia muda.
Ya itulah sedikit gambaran tentang proses kedewasaan yang kualami.

Berpikir bagaimana cara untukku bisa menafkahi keluargaku nanti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS